Resensi Buku Memimpin dengan Hati, Bukan dengan Besi

Karakter Pemimpin yang Dirindukan Rakyat
(Rimanews.com, 01/02/2014)

Dewasa ini, mencari pemimpin yang memimpin dengan hati amatlah sulit. Kebanyakan para pemimpin sekarang lebih mengutamakan kekuasaan dan kekayaan dari pada melayani kepentingan rakyat. Memimpin bukanlah persoalan banyaknya harta dan tingginya tahta yang ia dapatkan, namun memimpin ialah memberi pelayanan yang baik terhadap kebutuhan rakyat.
Adalah prestasi tersendiri bagi pemimpin yang melayani kebutuhan rakyatnya dengan hati (pendekatan) bukan dengan tangan besi (kekerasan). Adanya pemimpin yang seperti itu, tentu akan membuat rakyat nyaman dan hidup tenang. Tidak ada praktik korupsi yang selama ini banyak merugikan negara serta menyengsarakan rakyat. Jadi, bukanlah kerugian yang didapatkan namun sebaliknya yaitu kesejahteraan rakyat yang dijadikan prioritas utama.
Sudah menjadi kuwajiban jika pemimpin harus melayani rakyat dengan hati. Sebab, mereka ada karena dukungan rakyat pula. Sehingga perlu disadari bahwa tugas utama pemimpin ialah melayani, mengayomi serta menyejahterakan kehidupan rakyatnya. Karena rakyat ialah pemegang kedaulatan tertinggi sebuah negara, maka pemimpin ialah wakilnya.

Buku setebal 192 halaman ini merupakan kumpulan para tokoh yang memimpin dengan hati serta melayani rakyatnya. Para tokoh tersebut dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama ialah pemimpin bangsa  sedangkan bagian kedua ialah kepala daerah yang semuanya patut dijadikan teladan dalam kepemimpinan.
Bagian pertama ialah pemimpin bangsa. Ada 12 tokoh yang diangkat dalam buku ini, para tokoh tersebut yaitu Dahlan Iskan, Mahfud MD, Abraham Samad, Anies Baswedan, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Muhammad Yusuf Jalla, Said aqil siradj, Ahmad Syafi’i Ma’arif, Irman Gusman, Bibit Samad Riyanto, Chairul Tanjung dan Hary Tanoesoedibjo.
Dari para tokoh tersebut, kebanyakan  tentu tidak asing ditelinga masyarakat. Dahlan Iskan, siapa yang tidak mengenalnya? Lelaki kelahiran 17 Agustus 1951 tersebut merupakan tokoh yang telah sukses membawa perubahan baik ketika menjadi CEO surat kabar Jawa Pos Group, direktur utama PLN serta ketika menjadi Menteri BUMN. Semua kesuksesannya tersebut tentu dilakukannya demi kepentingan untuk melayani rakyat (halaman 15).
Kemudian Mahfud MD, ialah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Perannya sebagai penegak hukum tentu diharapkan masyarakat dan ia mampu membuktikannya. Banyak kasus-kasus hukum yang diselesaikannya dengan baik (halaman 32). Kemudian, tokoh selanjutnya ialah Abraham Samad yang kini menjabat sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai penegak hukum tentu ia dituntut untuk tegas, dan ditangannyalah banyak koruptor yang masuk penjara (halaman 49). Selebihnya masih banyak pemimpin bangsa yang bisa Anda baca di dalam buku ini.
Bagian kedua dalam buku ini mengangkat tokoh kepala daerah. Kepala daerat tersebut diantaranya ialah Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi. Gaya kepemimpinan Jokowi yang tegas, lugas, dan bijaksana membuat masyarakat jatuh hati kepadanya. Blusukan yang ia lakukan tentu demi kepentingan mencari solusi yang tepat, agar dapat menyejahterakan rakyat (halaman 116).
Selain Jokowi, nama Tri Rismaharini juga ada didalam buku ini. Ia adalah Walikota perempuan yang pertama di Surabaya. Sejak berada dibawah kepemimpinannya, kota Surabaya mengalami perubahan yang signifikan. Diantaranya  yaitu lebih tertatanya kota Surabaya serta banyaknya taman-taman yang dapat digunakan masyarakat untuk bersantai dan bermain bersama keluarga. Surabaya meraih penghargaan kota bersih pun tidak terlepas dari peranannya (halaman 134).
Suyanto sebagai Bupati Jombang  juga bisa dijadikan kepala daerah teladan. Banyak hal yang ia persembahkan kepada rakyatnya. Layanan kesehatan gratis yang ia laksanakan cukup memuaskan hati masyarakat Jombang. Tidak salah jika ia dinobatkan sebagai salah satu kepala daerah di Indonesia yang memiliki kinerja terbaik versi majalah Gatra (halaman 174).
Ada lagi Ilham Arief Sirajuddin, ialah yang mengantarkan kota Makassar menuju kota megapolitan. Sebagai Walikota Makassar, ia banyak melakukan pembangunan demi kebutuhan masyarakat. Misalnya infrastruktur kota Makassar yang lebih maju dari pembangunan jalan lingkar, fly over serta perluasan jalan. Di bawah kepemimpinannya pula, pertumbuhan ekonomi kota Makassar dari tahun ke tahun terus meningkat bahkan melebihi pertumbuhan rata-rata ekonomi nasional (halaman 178).
Masih banyak tokoh-tokoh kepala daerah teladan lain yang bisa Anda baca dibuku Indra Prasetyo ini. Banyak nilai kepemimpinan yang bisa Anda dapatkan dari pemimpin-pemimpin di dalamnya. Memimpin dengan hati, bukan tangan besi merupakan salah satunya. Untuk itu, bagi Anda yang ingin mengenalnya serta memahami bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan dicintai rakyatnya bacalah buku tersebut.

Judul Buku      : Memimpin dengan Hati, Bukan dengan Besi
Penulis             : Indra Prasetyo
Penerbit           : Buku Biru
Cetakan           : I, Desember 2013
Tebal               : 192 halaman
ISBN               : 978-602-255-372-4
Peresensi         : Jumadi, Pengelola “Padepokan Baca” Yogyakarta.

Comments

Popular posts from this blog

Maria Walanda Maramis (1872-1924)

Rahasia Hidup Bahagia Tanpa Mengeluh

Panduan Mudah Belajar Numerologi