Mengenal Tokoh Dunia Yang Pernah di Penjara
Judul Buku :
Tokoh-Tokoh Dunia Yang Besar Setelah Dipenjara
Penulis
: Radis Bastian dan Balqis Khayyirah
Penerbit
: Palapa, Yogyakarta
Cetakan
: I, September 2013
Tebal
: 272 halaman
ISBN
: 978-602-255-281-9
Bagi sebagian besar masyarakat
pada umumnya, penjara tentu identik dengan tempat para pencuri, perampok,
pemerkosa, koruptor, pecandu narkoba dan sejenisnya, serta pandangan negatif
lainnya tentang napi (narapidana) yang mendekam dibalik jeruji besi tersebut.
Pandangan kebanyakan masyarakat tersebut tentu tidak salah begitu saja.
Pasalnya, jika dilihat dari prespektif hukum negara, faktanya memang orang yang
masuk penjara identik dengan kasus kejahatan dan lainnya.
Namun, pandangan di atas juga
tidak sepenuhnya dapat dibenarkan. Alasannya, banyak napi yang masuk dalam
penjara karena menjadi korban dari kediktaoran seorang penguasa atas negara
tersebut. Di Afrika Selatan ada Nelson Mandela, di Uruguay ada Jose Mujica, sedangkan
di Indonesia sendiri ada Ir. Soekarno, Buya HAMKA, Tan Malaka dari yang dapat
kita dijadikan contoh. Beberapa tokoh tersebut masuk penjara dikarenakan
ketidaksepahamannya dengan rezim penguasa pada waktu itu.
Lalu, apakah mantan napi seperti
beberapa contoh di atas setelah keluar dari penjara tidak bisa menjadi orang
besar? Memang, sejauh pengamatan saya, seorang napi atau mantan napi ketika
sudah keluar dari penjara mendapat tempat yang “rendah” dalam kehidupan
bermasyarakat. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika dalam suatu masyarakat ada
seorang pencuri atau preman yang pernah masuk penjara. Pada saat napi tersebut
bebas dari jerat penjara, masyarakat pada umumnya masih belum bisa menerimanya
kembali ke masyarakat. Bahkan, mengucilnya hingga menghujatnya secara
berlebihan.
Nah, setidaknya jika anda membaca
buku yang ditulis Radis Bastian dan Balqis Khayyirah ini, pandangan anda
mengenai mantan napi yang menakutkan, garang, penuh dosa dan hujatan yang lain
tentu akan sedikit berubah. Buktinya ada banyak napi yang setelah keluar dari
jeruji penjara mendapat banyak pujian bahkan dijadikan pahlawan.
Secara garis besar, buku ini
mengangkat kisah atau riwayat hidup tokoh-tokoh besar dunia yang menjadi orang
“besar” setelah keluar dari penjara. Kisah-kisah hidup mereka sangat menarik
untuk disimak dan dipetik hikmahnya. Ada banyak pelajaran hidup yang bisa kita
dapatkan dengan membaca riwayat hidup para tokoh besar dunia ini.
Setidak-tidaknya, keberadaan mereka menjadi salah satu bukti bahwa orang yang
pernah di penjara tidak selamanya “jahat” dan harus dikucilkan dalam pergaulan
sosial, melainkan juga menjadi pahlawan dan dijadikan pemimpin (hal. 7).
Ada banyak sekali tokoh-tokoh
besar setelah di penjara yang ditulis dalam buku ini. Mulai dari tokoh
pemimpin, pemikir, ulama, politikus, olahragawan, dan masih banyak lagi. adapun
tokoh-tokoh yang dimaksud ialah Ibnu Taimiyyah, Dr. Yusuf al-Qardhawi, Ir.
Soekarno, Recep Tayyib Erdogan, Syekh Ahmad Yasin, Buya HAMKA, Tan Malaka, Omer
Goldmen, Nelson Mandela, Nawal El Saadawi, Galileo Galilei, Adolf Hitler,
Sayyith Quthb, Malcolm X, Saddam Husein, Mohamed Morsi, Martin Luther
King Jr., Aung San Suu Kyi, Leon Trotsky, Benazir Bhutto, Liu Xiaobo, Tawakul
Karman, Mohandas Gandhi, Andrei Sakharov, Vaclav Havel, Akbar Ganji, Benigno
Aquino Jr., Ho Chi Minh, Abdul Fatah Ismail, muhammad Firgali, Nick Leeson,
Jose Mujica, Mike Tyson, Ali Syariati, dan Voltaire (hal. 13-263).
Itulah beberapa tokoh yang besar
setelah di penjara yang dirangkum secara ringan dan renyah dalam buku ini.
Mungkin sebagian tokoh-tokoh di atas sudah banyak yang Anda kenali dan sebagian
lagi mungkin masih asing di telinga Anda. Oleh sebab itulah, selain Anda akan
mengenal banyak tokoh, Anda juga akan mengingat-ingat sejarah. Seperti apa yang
Bung Karno katakan; Jasmerah (janganlah
kita sekali-kali melupakan sejarah), karena sejarah itu sangat penting.
Walaupun sebenarnya masih banyak
tokoh-tokoh lain yang besar setelah di penjara, namun kiranya buku ini wajib
dibaca agar menambah wawasan kita tentang tokoh yang pernah di penjara dan
setelah itu menjadi pahlawan bagi kita. Selamat membaca!
*) Dimuat di Rimanews.com,
edisi 16 November 2013.