Sukses Dengan Meneladani Sifat Para Nabi
Judul
Buku : Sifat-Sifat Nabi Pembuka
Sukses Hidup Dunia Akhirat
Penulis : Muhammad Areya Laranta
Penerbit : Diva Press
Cetakan : I, September 2013
Tebal : 220 halaman
ISBN : 978-602-255-304-5
Dewasa ini, tidak banyak orang yang hafal atau bahkan mengetahui
secara jelas sifat yang harus (wajib) dimiliki para nabi dan rasul Allah Swt.
Sifat-sifat tersebut yakni sifat shiddiq (jujur), tabligh (menyampaikan),
amanah (dapat dipercaya), dan fathanah (cerdas). Kendatipun bagi umat Muslim
untuk mengetahui sifat tersebut sangat penting, namun pada kenyataannya
generasi muda sekarang ini banyak yang lupa, tidak hafal bahkan tidak tahu sama
sekali. Kalaupun tahu pasti hanya sebatas hafalan yang dulu diajarkan ketika
masih dibangku sekolah.
Oleh sebab itu, muncullah anggapan dari generasi muda bahwa
sifat-sifat yang wajib bagi para nabi dan rasul hanya bisa dilakukan dan diimplementasikan
oleh mereka sendiri. Sedangkan bagi umat manusia, sifat-sifat tersebut sangat
sulit untuk dijalankan karena pada dasarnya manusia sudah ditakdirkan banyak
sifat-sifat pendosa.
Namun, yang menjadi pertanyaan ialah apakah sifat-sifat para nabi
ini tidak sanggup untuk umat manusia teladani? Padahal, para nabi dan rasul
diciptakan oleh Allah Swt. Sebagai teladan yang baik bagi umat manusia. jika
mereka dikaruniai keempat sifat tersebut, itu tidak lain agar sifat tersebut
menjadi ciri kepribadian para nabi dan rasul. Sehingga kita sebagai generasi
penganutnya bisa meneladani keempat sifat tersebut.
Allah Swt. Mengaruniai empat sifat tersebut tentu mempunyai tujuan
yang sangat mulia. Yakni, tidak lain ialah agar para nabi dan rasul benar-benar
mampu menjadi suri tauladan yang baik bagi umat manusia, sehingga wahyu beserta
ajaran-Nya mampu kita terima dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari (halaman
6).
Allah Swt. juga Berfirman
dalam al-Qur’an, “Dan, Sesungguhnya telah kami utus beberapa orang rasul
sebelum kamu; di antara mereka, ada yang kami ceritakan kepadamu, dan di antara
mereka, ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang
rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah. Maka, apabila
telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan,
ketika itu, rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (QS.
al-Mu’min: 78).
Bagi generasi muda sekarang ini, khususnya umat Muslim kiranya buku
ini tepat jika dijadikan bahan bacaan serta rujukan untuk mengenal lebih
mendalam tentang sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh para nabi dan rasul.
Karena di dalamnya dijelaskan secara terperinci oleh penulis agar si pembaca
paham betul dengan sifat apa saja yang harus dimiliki serta sifat mustahilnya bagi
para nabi dan rasul. Serta dampak atau pengaruhnya apa saja bila meneladani sifat
tersebut untuk kehidupan umat manusia.
Buku ini juga memuat kisah ringkas seputar sifat-sifat yang wajib
bagi para nabi dan rasul dalam bab terakhir. Kisah-kisah tersebut kiranya mampu
kita teladani dan implementasikan pada kehidupan saat ini. Karena tujuan
penulis sejak awal dalam membuat buku ini ialah mengajak kita semua untuk
mempelajari, mencontoh, dan mengimplementasikan keempat sifat yang wajib bagi
para nabi dan rasul. Sehingga dengan meneladani keempat sifat terpuji tersebut,
kita akan memperoleh keuntungan, kebahagiaan, serta kesuksesan baik di dunia
maupun di akhirat kelak.
Apalagi jika melihat banyak akhir-akhir ini, dari korupsi, suap,
dan banyaknya kasus kejahatan di dalam diri pemimpin kita lainnya yang kesemua
kasus tersebut tentu tidak mencerminkan sikap yang baik untuk diteladani. Oleh
karena itu, kepercayaan yang kita harapkan (baca: amanah) dari pemimpin kita
adalah sia-sia. Untuk itu, dengan meneladani sifat yang wajib dimiliki para
nabi dan rasul, setidaknya kita akan berinstrospeksi diri apakah kita sudah
berlaku jujur, menyampaikan kebaikan bukan keburukan, dapat menjaga kepercayaan
yang telah di berikan oleh rakyat, serta cerdas dalam berfikir supaya tidak
terjerumus dalam kenikmatan sesaat di dunia ini. Kiranya, dengan buku ini kita
bisa memetik hikmah yang terkandung atau tertulis di dalamnya. Amin!
*) Dimuat di Majalah Bakti, edisi November 2013